4 Perbedaan Purging dan Breakout yang Perlu Kamu Ketahui
Apa yang kamu rasakan saat suatu waktu mendapati benjolan-benjolan kecil pada salah satu ataupun seluruh area wajah? Sangat mengganggu sekali bukan? Kira-kira apakah yang bahu-membahu terjadi pada kulitmu tersebut?
Kebanyakan orang akan pribadi menyimpulkan bahwa benjolan-benjolan ini ialah breakout atau yang menjadi asal usul jerawat. Padahal insiden ini tidak hanya dimungkinkan alasannya breakout. Skin purging atau purging juga menawarkan keadaan kulit hampir serupa dengan breakout.
Sayangnya, tidak siapa saja mampu membedakan antara kedua kondisi yang terjadi pada kulit tersebut. Padahal, bila keliru dalam menduga, maka penanganan yang dikerjakan pun tidak akan berfungsi sama sekali. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui perbedaan antara purging dan breakout.
Perbedaan Purging dan Breakout
Meski hampir serupa dari keadaan kulit yang tampak, ternyata purging dan breakout mempunyai perbedaan, lho. Maka dari itu penanganannya pun akan berlawanan pula. Jadi, jikalau kau memperoleh kondisi kulit seperti ini pada paras , semestinya kau kenali dulu apa yang sedang terjadi pada tampang sebelum mengambil langkah-langkah. Lantas, apa saja yang membedakan antara purging dan breakout? Yuk, cari tahu dengan membaca klarifikasi berikut!
1. Perbedaan Definisi
Bila memiliki nama atau perumpamaan berbeda maka definisinya pun akan berlainan. Purging ialah reaksi yang terjadi pada kulit alasannya adanya perubahan sel-sel kulit yang lebih singkat dari seharusnya. Mengakibatkan munculnya bintik-bintik yang disebut sebagai microcomedones timbul ke permukaan kulit dan akan tampak mirip abses kecil, bruntus, ataupun breakout.
Microcomedones sendiri merupakan sumbatan pada pori akibat sel-sel kulit mati tanpa adanya jerawat apapun. Microcomedones merupakan hal yang lumrah terjadi pada siklus pergantian sel-sel kulit. Pasalnya, selama siklus regenerasi kulit berjalan, sumbatan pori yang awalnya berada di bawah permukaan kulit ini lama-kelamaan akan naik ke permukaan sebelum hasilnya terangkat dan hilang.
Bila skin purging berafiliasi dengan microcomedones, breakout tidak demikian. Breakout ialah keadaan dimana kulit bereaksi alasannya adalah terdapat bahan-bahan tertentu dalam suatu produk yang dapat mengakibatkan terjadinya sumbatan pada pori-pori, reaksi alergi ataupun iritasi.
2. Bahan Pemicu
Baik purging dan breakout disebabkan oleh pemicu khusus. Purging sendiri lazimnya terjadi dikala seseorang memakai produk yang memiliki kandungan materi aktif bersifat eksfoliant yaitu bahan-bahan yang dapat mempercepat laju regenerasi kulit. Beberapa materi aktif yang dimaksud ialah retinol, alpha hydroxy acid (AHA), beta hydroxy acid (BHA), dan benzoyl peroxide.
Kamu mungkin tidak ajaib dengan bahan-materi tersebut alasannya keuntungannya dalam melawan infeksi. Bahan-bahan yang mampu mempercepat regenerasi kulit memang sangat bagus digunakan untuk melawan jerawat. Akan tetapi, bahan-bahan ini pula yang menjadi penyebab terjadinya purging.
Namun, perlu dikenang, purging ialah reaksi yang mengambarkan bahwa kulitmu tengah mengalami kenaikan laju regenerasi yang lalu akan mengantarkan pada sel-sel kulit gres yang lebih sehat.
Selain materi-bahan yang telah disebutkan, purging juga dapat dipicu oleh penggunaan chemical peeling, laser, mikrodermabrasi, scrub, dan enzyme exfoliant. Pokoknya, bahan atau treatment apapun yang dapat meningkatkan regenerasi sel-sel kulit, memiliki potensi mengakibatkan purging.
Sementara breakout lazimnya disebabkan oleh produk yang memiliki kandungan bahan bersifat comedogenic yaitu bahan yang dapat menyumbat pori-pori. Produk-produk ini lazimnya memiliki tekstur yang cenderung berminyak dan tidak gampang diserap kulit. Beberapa produk yang mempunyai kandungan bahan comedogenic adalah sunscreen dan hydrating oil.
3. Perbedaan Karakteristik
Walau mengambarkan keadaan kulit yang nyaris serupa yaitu berupa benjolan-benjolan kecil dan kadang-kadang seperti nanah. Tapi, ada sedikit perbedaan antara kondisi kulit yang mengalami purging dan breakout.
Purging lazimnya terjadi pada area yang pernah atau sedang mengalami breakout. Begitu pula dengan breakout, juga mampu terjadi pada area yang pernah sebelumnya mengalami breakout. Akan tetapi, breakout tak hanya terjadi pada area tersebut melainkan juga pada area yang tak pernah mengalami persoalan apapun sebelumnya.
Misalnya kalau kamu sering mengalami breakout pada area dagu, kemudian kamu menggunakan produk tertentu dan menjadikan kedatangan benjolan-benjolan menjadi bertambah pada area pipi padahal lazimnya tidak pernah terjadi duduk perkara apapun sebelumnya, maka kemungkinan besar kamu mengalami breakout.
4. Rentang Waktu Penyembuhan
Perbedaan lain yang mencolokantara purging dan breakout adalah rentang waktu penyembuhan. Karena purging berhubungan dengan regenerasi kulit, maka rentang waktu purging akan menghilang pun sama seperti jangka waktu kulit mengalami regenerasi adalah selama 28 hari atau sekitar 3 sampai 4 minggu. Setelah melalui rentang waktu tersebut, purging akan menghilang digantikan dengan peningkatan keadaan kulit yang menjadi lebih lembut, halus dan mulus.
Sebaliknya, breakout tidak mengalami pergantian apapun dalam rentang waktu tersebut. Malahan semakin lama, keadaan kulit yang mengalami breakout akan kian parah. Maka dari itu, jikalau kau mengalami breakout sebaiknya segera tertuntaskan.
Cara Mengatasi Purging dan Breakout
Setelah membaca perbedaan antara purging dan breakout, lantas apakah cara menanggulangi keduanya pun berlainan? Jawabannya adalah iya. Karena dipicu oleh hal yang berlawanan, kita tidak boleh salah langkah dalam menanggulangi baik purging maupun breakout.
Purging merupakan ciri baik bahwa produk eksfolian yang kau gunakan sedang bereaksi dan akan segera memberikan hasil pada kulit. Sebenarnya jikalau dibiarkan, purging akan mereda dengan sendirinya. Akan namun, cuma sedikit orang yang tahan dengan purging karena terasa sungguh mengganggu.
Bila kau bukan salah satunya, kau dapat menghemat tingkat keparahan purging dengan mengurangi jumlah ataupun intensitas penggunaan produk yang menjadi pemicu purging.
Contohnya, bila pada petunjuk pemakaian produk tersebut direkomendasikan penggunaan sebanyak 2 tetes dan digunakan 2 kali dalam sepekan maka kau mampu menghemat penggunaannya menjadi 1 tetes saja, atau dengan cuma menggunakan produk sekali dalam seminggu. Lakukan berprogres dan sedikit demi sedikit sampai akhirnya mampu digunakan sesuai anjuran.
Sementara cara terbaik yang mampu dilakukan untuk mengatasi breakout yaitu dengan berhenti memakai produk yang menjadi pemicu keadaan ini. Benar, kau mesti segera berhenti menggunakan produk tersebut alasannya adalah kalau tidak, keadaan kulit akan semakin parah.
Itulah perbedaan antara purging dan breakout yang terkadang sukar sekali dibedakan. Semoga sehabis membaca artikel ini kamu dapat dengan mudah membedakan reaksi purging dan breakout yang dapat terjadi pada kulit.
Tapi jika kau masih resah dalam membedakan keduanya, jangan ragu untuk berkonsultasi langsung pada dokter ataupun jago kulit sekaligus menanyakan cara sempurna menanggulangi breakout maupun purging. Semoga menolong!