10 Jenis Kulit yang Umum Dijadikan Bahan Pembuatan Tas


Tas adalah salah satu barang yang paling kita perlukan. Pasalnya, dengan tas kita semua mampu lebih gampang dan praktis menjinjing banyak barang biar tak gampang berceceran. Selain lebih mudah, tas juga lazimnya memudahkan para penggunanya memperoleh suatu barang. Hal ini sebab lazimnya sebuah tas mempunyai beberapa space khusus untuk barang-barang tertentu.





Saat ini, hampir siapa pun membawa tas kemanapun mereka pergi. Entah itu sekolah, melakukan pekerjaan , olahraga, bahkan sekedar nongkrong, tas lazimnya menjadi item yang wajib untuk dibawa. Selain berfungsi untuk membuat lebih mudah dalam menjinjing barang, sekarang tas juga berfungsi sebagai penunjang tampilan.





Saat ini banyak sekali brand yang menciptakan koleksi tas pendukung fashion. Tas-tas tersebut dibuat dengan aneka macam bahan yang bermutu. Salah satu bahan pembuat tas yang paling banyak kita temukan adalah berasal dari kulit. Kira-kira, kulit apa saja sih yang paling umum dijadikan materi pengerjaan tas? Yuk pahami jawabannya pada pemaparan di bawah ini!





1. Lambskin





bahan-tas-kulit-1_




Jenis kulit yang biasa dijadikan sebagai materi pembuatan tas yang pertama yakni kulit domba. Jenis kulit ini sering disebut lambskin. Lambskin memiliki karakteristik yang sangat halus dan lembut. Tekstur lembutnya ini dihasilkan dari kerapatan pori-pori yang optimal dan nyaris tak terang terlihat.





Meski kebanyakan lambskin dibuat selaku bahan pembuatan pakaian, akan tetapi tenaga profesional juga banyak yang menjadikannya sebagai materi pengerjaan tas. Salah satu tas berbahan lambskin ialah Chanel Lambskin Flag Bag. Tas dengan materi kulit domba yang halus ini menjadi daya tarik tersendiri sehingga tak heran harganya mencapai belasan juta.





2. Suede





bahan-tas-kulit-2_




Suede juga menjadi jenis kulit yang banyak dijadikan bahan pengerjaan tas. Meski teksturnya nyaris mirip dengan beludru, akan namun keduanya berlainan. Suede memiliki tekstur berbulu yang halus di tangan. Teksturnya ini agak sedikit tipis karena diambil dari bab kulit dalam yang dekat dengan bab daging.





Jenis kulit suede bisa diambil dari beberapa hewan tertentu mirip sapi dan kambing. Sifatnya yang tipis ini membuat suede kerap dijadikan bagian dalam dari suatu tas. Dari segi perawatan, suede mempunyai tingkat perawatan yang agak rumit supaya kualitas kulit tetap maksimal dan terhindar dari kerusakan seperti koyak dan robek.





3. Crocodile Leather





bahan-tas-kulit-3_




Kulit buaya atau crocodile leather merupakan bahan pembuatan tas yang cukup lazim dan banyak kita peroleh. Crocodile leather ialah salah satu jenis kulit yang terkenal akan ketebalan dan kekuatannya sehingga tak gampang rusak dan tahan lama. Kulitnya yang unik menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang untuk mempunyai tas jenis ini.





Meski demikian, tak siapa saja mampu memiliki tas berbahan kulit buaya alasannya adalah ketersediaan bahan baku yang terbatas. Bukan hanya problem bahan baku, proses pembuatan tas berbahan kulit buaya juga sungguh rumit sehingga hanya dapat dikerjakan oleh pengrajin profesional saja. Tak heran, tas kulit buaya dibanderol dengan harga yang sangatlah mahal.





Hermés menjadi salah satu merk tas yang mengakibatkan kulit buaya selaku materi bakunya. Tak tanggung-tanggung, tas kulit buaya yang dijualnya dapat mencapai miliaran rupiah.





4. Snake Skin





bahan-tas-kulit-4_




Selain buaya, kulit ular juga tak kalah mempesona untuk dijadikan bahan dasar pembuatan tas. Corak pada sisik ular memang sangat unik dan indah. Tak heran, banyak pengrajin profesional menyebabkan kulit ular sebagai materi dasar pembuatan item fashion, salah satunya tas. Kulit ular umumnya mempunyai tekstur yang lembut dan sedikit tipis ketika diraba.





Meski demikian, tak sembarang ular mampu dijadikan bahan dasar pembuatan tas. Hanya jenis ular tertentu saja yang mampu diambil kulitnya selaku materi pengerjaan tas. Rata-rata, ular yang digunakan untuk pengerjaan tas adalah jenis ular besar seperti misalnya piton. Tas berbahan dasar kulit ular ini banyak dibentuk oleh beberapa brand, salah satunya Gucci.





5. Lizard Skin





bahan-tas-kulit-5_




Sudah bukan rahasia lagi jikalau kulit kadal atau lizard skin menjadi salah satu materi pengerjaan tas. Tas dengan bahan dasar lizard skin kebanyakan lebih halus dan tidak terlampau berpengaruh. Hal ini alasannya adalah lizard skin tidak mengandung kalsium. Jenis kadal yang digunakan lazimnya yaitu jenis kadal besar seperti contohnya biawak.





“Fendi” menjadi salah satu brand yang memberikan tas berbahan dasar lizard skin. Lizard skin memiliki bentuk sisik yang lebih kecil daripada ular atau buaya. Coraknya yang khas juga menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang pencinta kulit eksotis.





Biasanya, tas dengan materi lizard skin memiliki paduan warna yang unik adalah gelap dan jelas. Tak heran, tas dengan bahan dasar lizard skin banyak diburu di pasaran.





6. Ostrich Leather





bahan-tas-kulit-6_




Siapa sangka, kulit burung juga dapat dijadikan bahan dasar pembuatan tas. Jenis burung yang lazimnya dijadikan materi dasar pengerjaan tas yaitu burung unta. Kulit burung unta biasa dikenal dengan ungkapan ostrich leather. Tak sembarang burung unta, lazimnya burung unta yang dipilih yakni burung unta Afrika.





Kulit burung unta memiliki permukaan yang unik dan berlawanan dengan jenis kulit yang lain. Secara visual, kulit burung unta mempunyai titik-titik yang berasal dari bulunya. Proses pembuatannya cukup rumit sehingga hanya mampu dibuat oleh tenaga jago yang telah terlatih.





7. Calfskin





bahan-tas-kulit-7_




Selanjutnya ada calfskin. Kulit jenis ini diambil dari sapi muda sehingga tak aneh teksturnya sangat lembut. Meski sifatnya agak sedikit tipis, akan namun jenis kulit yang satu ini cukup besar lengan berkuasa dan tahan usang. Meski masih baru, tas dengan materi dasar calfskin tidak kaku alias elastis. Banyak sekali brand tas memakai materi calfskin.





Salah satu merk tas calfskin terbaik adalah Dior. Dari sisi materi baku, calfskin lebih mudah didapatkan alasannya adalah sapi lebih banyak ketersediaannya. Meski demikian, proses pembuatannya yang cukup rumit demi menghasilkan hasil yang maksimal membuat harganya melambung tinggi.





8. Alligator Leather





bahan-tas-kulit-8_




Meski hampir sama dengan buaya, akan tetapi sebetulnya aligator  berbeda dengan buaya. Meski begitu, aligator juga sering kali dimanfaatkan kulitnya selaku bahan dasar pembuatan tas. Jika kulit buaya berwarna coklat muda seperti buah zaitun, maka yang membedakannya ialah kulit aligator berwarna abu kegelapan.





Kulit aligator juga sangat rumit dibuat alasannya teksturnya yang keras dan berangasan. Tentu saja produksinya juga cukup lama dan butuh kesabaran tinggi. Harga yang ditawarkan untuk tas berbahan dasar kulit aligator ini rata-rata dibanderol dengan harga yang sangat tinggi bahkan mencapai miliaran rupiah.





9. Buffalo Leather





bahan-tas-kulit-9_




Selain domba dan sapi, kulit kerbau juga sering kali dijadikan bahan baku pembuatan tas. Kulit kerbau atau buffalo leather memiliki sifat yang lebih kencang dan kuat. Selain itu, kulit kerbau memiliki karakteristik khusus sehingga dapat dengan mudah dibedakan dengan jenis kulit yang yang lain.





Grain pada kulit kerbau relatif lebih bernafsu dan menonjol. Jenis kulit ini membuat suatu tas lebih terkesan besar lengan berkuasa dan kuat. Tentu saja hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Buktinya, tas dengan bahan dasar buffalo leather selalu disenangi dan dicari oleh sebagian besar orang.





10. Pig Skin





bahan-tas-kulit-10_




Jenis kulit dalam pengerjaan tas yang terakhir ada pigskin atau kulit babi. Meski kebanyakan kulit babi kerap diolah menjadi kuliner, akan namun siapa sangka, kulit babi juga banyak dijadikan selaku materi pembuatan tas. Kelebihan dari kulit babi yaitu sifatnya yang sangat kuat sehingga tak gampang rusak.





Saking kuatnya, konon kekuatan dari pigskin berada satu tingkat di bawah kulit kanguru. Dari sisi tekstur, pigskin juga terasa lebih garang dan menonjol. Salah satu merk yang terkenal akan materi pigskinnya yang bermutu yakni Gucci. Tak heran, tas-tas Gucci selalu menjadi primadona sebab terbuat dari materi premium dengan proses bikinan yang mutakhir.





Itulah beberapa jenis kulit yang paling umum dijadikan bahan pembuatan tas. Wah, ternyata bukan cuma kulit sapi saja, ya! Bahkan kulit buaya sekalipun mampu menjadi materi pengerjaan tas. Tentu saja sederet materi tersebut diolah sebaik mungkin sehingga menghasilkan tas berkualitas tinggi dengan harga yang seimbang.





Dari sederet list di atas, kira-kira mana yang paling menarik dan menjadi favoritmu? Berikan komentarmu di bawah ya, readers! Kamu juga bisa lihat cara membersihkan tas kulit di Kamini.id ya!


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel