10 Ciri-Ciri Toxic Relationship, Jangan Sampai Kamu Terjebak!
Tidak siapa pun beruntung menerima korelasi percintaan yang mulus dan serasi. Sebaliknya, mereka justru terjebak dalam suatu toxic relationship yang menguras emosi. Ironisnya lagi, banyak dari mereka yang tidak sadar atau malah kesusahan untuk keluar dari hubungan tersebut.
Tapi seperti apa, sih, korelasi yang telah masuk klasifikasi toxic? Buat kamu yang saat ini sedang menjalin hubungan dengan orang lain, kenali ciri-cirinya berikut ini.
1. Dikekang oleh Pasangan
Saat berkomitmen menjalin kekerabatan dengan seseorang, kamu memang tidak mampu sebebas mirip ketika masih single. Ada batasan-batas-batas yang sebaiknya tidak dilanggar demi mempertahankan perasaan pasangan. Akan tetapi, tidak bebas bukan mempunyai arti harus dikekang.
Meski 'terikat' dengan seseorang, kamu tetap punya hak sarat kepada diri kau sendiri. Dikekang artinya tidak punya kebebasan sama sekali. Kamu dilarang melaksanakan banyak hal kecuali menerima kesepakatan pasangan.
Kamu juga selalu diatur sampai menyangkut hal-hal terkecil, mulai dari cara berpakaian, dengan siapa kau bepergian, hingga mesti melapor padanya setiap saat tentang apa yang sedang kamu kerjakan. Jika terjadi hal seperti ini, itu artinya hubunganmu dengan si ia sudah tidak sehat lagi.
2. Kamu Selalu Disalahkan dan Kaprikornus Kambing Hitam
Salah satu ciri toxic relationship yakni ketika ada pihak yang selalu berusaha mencari-cari kesalahan. Pasangan yang toxic lazimnya tidak bisa menertibkan emosi dan mudah sekali menjadikanmu kambing hitam walaupun kau tidak melakukan kesalahan apa-apa.
Misalnya saat mood-nya sedang hancur, ia malah marah-murka padamu dengan alasan yang tidak jelas. Atau dikala kamu tidak bisa dihubungi sebab sedang sibuk, ia akan eksklusif memarahimu seakan-akan kau yakni orang yang paling bersalah.
3. Curiga dan Cemburu Berlebihan
Cemburu mampu jadi tanda sayang, tapi cemburu yang berlebihan sampai mendorong seseorang melaksanakan hal yang tidak masuk akal ialah sebuah kesalahan. Jika pasanganmu tergolong orang yang toxic, ia akan gampang merasa curiga terhadapmu sampai menjadi posesif.
Salah satu hal yang mungkin akan beliau kerjakan adalah mengusut ponselmu, lalu meniadakan nomor kontak musuh jenis meskipun statusnya cuma sobat biasa. Yang paling parah, ia mungkin juga akan menyadap ponselmu secara membisu-membisu.
Tak cuma itu, beliau juga akan selalu menghubungimu setiap saat dan mengajukan pertanyaan tentang keberadaanmu, kegiatanmu, siapa yang menemanimu, dll. Ketika kamu menawarkan jawaban yang tidak membuat puas atau jawaban yang tidak dia harapkan, maka beliau akan eksklusif murka kepadamu.
4. Kamu Tidak Bisa jadi Diri Sendiri
Tidak mampu menjadi diri sendiri artinya tidak bebas mengekspresikan dirimu yang sesungguhnya. Kamu mirip menjadi orang lain hanya supaya mampu diterima oleh pasanganmu.
Sebagai contoh, kamu bergotong-royong adalah orang yang suka menonton kartun atau anime, tetapi alasannya adalah pasanganmu menilai hal tersebut adalah sesuatu yang kekanak-kanakan, kamu karenanya tidak pernah menonton kartun lagi.
Atau contohnya pasanganmu menuntutmu menggunakan model baju tertentu atau memiliki gaya rambut yang spesifik, dan kau mesti menurutinya meskipun sebenarnya hal itu tidak kamu sukai. Hal mirip ini pastinya akan membuatmu merasa tidak tenteram sehingga sukar menjadi diri sendiri.
5. Pasanganmu Tidak Suka Melihatmu Lebih Unggul
Ciri-ciri toxic relationship lainnya yakni adanya kompetisi yang tidak sehat. Bila pasanganmu tergolong orang yang toxic, dia tidak akan rela melihatmu lebih unggul dari dirinya dalam hal apapun. Dalam pikirannya, ia adalah orang yang mengendalikanmu, artinya beliau mesti selalu berada 'di atasmu' atau posisinya harus selalu lebih tinggi darimu.
Misalnya saja, kalian yaitu pasangan yang serupa-sama telah melakukan pekerjaan , dia tidak akan senang dikala kariermu lebih maju atau gajimu lebih besar darinya. Meskipun kau sendiri tidak pernah menyombongkan karier atau merendahkan ia yang bergaji lebih rendah, pasanganmu tetap tidak akan merasa senang sebab hal itu bisa menginjak harga dirinya.
6. Kamu Tidak Pernah Mendapat Dukungan
Pasangan kekasih semestinya mampu saling mendukung dalam hal-hal yang positif. Tapi, dalam relasi yang tidak sehat, kamu akan sukar menerima pertolongan dari pasangan. Misalnya, kau ingin melaksanakan sesuatu yang sudah menjadi hobimu, pasanganmu tidak akan baiklah atau bahkan melarangmu melakukannya.
Dia akan mencari-cari alasan supaya kau tidak melakukan hal yang kau kehendaki. Alasan yang bantu-membantu bisa beragam. Salah satunya mungkin alasannya adalah beliau pikir kamu akan mendapat keberhasilan jikalau kamu dibiarkan melaksanakan sesuatu yang kau sukai. Sekali lagi, pasangan yang toxic tidak akan rela melihatmu lebih berhasil atau unggul darinya.
7. Dia Merendahkanmu
Pasangan yang bagus tidak akan pernah menganggap dirimu lebih rendah. Sebaliknya, beliau akan menyanjungmu sehingga kamu akan merasa menjadi orang yang paling istimewa di dunia.
Namun, pasangan yang toxic tidak akan melaksanakan hal tersebut. Dia akan selalu meremehkanmu dalam segala hal. Dia menilai bahwa kau tidak becus melakukan apapun dan kau memang patut direndahkan. Dan parahnya lagi, beliau tidak akan peduli dengan perasaanmu meskipun kata-katanya akan membuatmu sakit hati.
Cara merendahkannya pun bisa dalam aneka macam bentuk. Dia mungkin akan memanggilmu dengan sebutan ‘kolot’ atau panggilan negatif yang lain. Bisa juga dengan berbagai kalimat sindiran mirip ini:
“Dasar payah, gitu aja enggak bisa, kau bisanya apa, sih?”
“Kamu harusnya bersyukur mampu pacaran sama saya. Orang lain enggak bakal ada yang mau sama kau”
8. Sering Menerima Ancaman
Jangan pernah menganggap masuk akal saat pasanganmu suka menawarkan ancaman. Ancaman yang dimaksud bisa berbentukapa saja, contohnya seperti di bawah:
“Kalau kau tidak secepatnya datang ke sini, lihat saja nanti akhirnya”
“Kalau kamu tidak mau melakukannya, kita putus saja”
“Awas jika kamu minta putus, saya jamin hidupmu bakal berserakan”
Itu yakni sebagian teladan ancaman yang mungkin akan dilontarkan oleh pasangan yang toxic. Jika kamu punya pasangan mirip ini, seharusnya secepatnya lewati beliau agar hidupmu jauh lebih damai.
9. Mendapat Kekerasan Fisik
Salah satu tanda toxic relationship yang paling terlihat adalah adanya kekerasan fisik. Dalam hubungan yang normal, tidak akan ada pihak yang melakukan kekerasan fisik alasannya adalah beliau sadar hal itu bisa menyakiti pasangannya.
Namun, bila pasanganmu suka main tangan mirip menampar, memukul, atau melaksanakan kekerasan lainnya, semestinya jangan ragu untuk segera meninggalkannya. Bila perlu, mintalah derma terhadap orang lain mirip keluarga atau sobat, apalagi ketika pasanganmu mulai menawarkan bahaya yang berbahaya.
10. Kamu Selalu Dimanfaatkan
Pasangan yang toxic tidak senantiasa terlihat kasar, suka emosi, atau memperlihatkan sikap jelek lainnya dengan gamblang. Sebaliknya, ada juga orang toxic yang justru senantiasa bersikap cantik di depanmu, sering memujimu, atau melakukan hal-hal yang terlihat positif lainnya. Namun diam-membisu, ia sesungguhnya sedang mempergunakan dirimu.
Contoh yang paling banyak terjadi yaitu pasangan toxic yang materialistis. Kamu pun perlu berhati-hati dengan orang yang cuma menghendaki materi atau uangmu saja. Dia akan bersikap baik dan bagus di depanmu cuma supaya kamu rela mengeluarkan uang untuk kebutuhannya.
Jadi, kalau kau punya pasangan yang terus-menerus meminta duit dengan banyak sekali argumentasi, ada baiknya kau berhati-hati. Apalagi, jikalau dia memorotimu cuma demi kesenangan pribadinya. Jangan pernah ragu untuk meninggalkannya!
Nah, itulah 10 ciri-ciri toxic relationship yang mesti kau waspadai. Jangan hingga rasa cinta membutakan mata dan pikiranmu. Dan jangan pernah takut untuk lepas dari pasanganmu bila beliau memberikan ciri-ciri seperti di atas. Jangan hingga terjebak dalam kekerabatan yang toxic alasannya kamu pun berhak untuk senang. Akan namun, jikalau pasanganmu sangat megerti dirimu, jangan lupa pertahankan kekerabatan kalian agar tetap langgeng.